SHARE

Ilustrasi

Dibandingkan jenis kanker lain pada anak, kejadian osteosarkoma relatif rendah. Namun kanker ini sangat progresif dan angka kematiannya cukup tinggi.

Menurut WHO, prevalensinya sekitar 4-5 orang per 1 juta penduduk. Puncak insiden osteosarkoma adalah di usia 10-20 tahun yang mencapai 70 persen. Di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo, ada 219 kasus osteosarkoma berdasarkan data 1995-2007. Ada sekitar 16 kasus per tahun dan sejak 2014 hingga sekarang telah ditemukan 19 kasus per tahun.

Mengenali gejala sejak dini dan sigap membawa anak ke dokter bakal menentukan hasil akhir dari perjalanan kanker osteosarkoma, sebab kanker ini bisa bertambah parah dalam hitungan minggu hingga beberapa bulan. Osteosarkoma bisa menyebar ke paru-paru, tulang lain serta sumsum tulang.

"Jangan menunda-nunda. Kanker ini sangat cepat membesar, sehingga orang tua harus segera membawa ke dokter begitu timbul gejala awal. Akan lebih baik jika langsung dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap yang bisa menangani kanker tulang."

Pada umumnya, dokter bisa menyimpulkan diagnosis osteosrakoma dari gambaran fisik pasien. Tapi diagnosis tetap harus dikuatkan dengan pemeriksaan X-Ray, dan jika perlu CT Scan dan biopsi. Terkadang, dari hasil CT Scan, sekitar 45 persen osteosrakoma ditemukan di tulang lain.

Halaman :
Tags
SHARE