SHARE

Istimewa

Masing-masing rumah bertipe 36 akan dibangun di atas lahan seluas 75 meter persegi.

"Kami telah memulai pembangunan ini 10 hari setelah bencana itu terjadi. Setelah lahan ini dinyatakan clear and clean, berdasarkan justifikasi teknis Badan Geologi, kemudian BMKG, kemudian secara tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang peruntukannya untuk kawasan perumahan dan justifikasi dari Kementerian PUPR kemungkinan untuk membangun di lokasi ini," jelas Iwan.

Di lokasi yang merupakan relokasi tahap satu tersebut, dari 200 unit pertama yang akan dibangun, Iwan menargetkan 80 unit pertama akan selesai pada akhir Desember 2022. Sisanya, sejumlah 120 unit, ditargetkan selesai paling lambat pekan ketiga Januari 2023, sehingga pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati.

"Syukur alhamdulillah, selain lahannya juga relatif mudah, datar, kemudian juga jaringan air minum juga tersedia, tinggal disambungkan rumah tangga, jaringan listrik juga tersedia. Sudah kami koordinasikan untuk ditarik ke lokasi ini, sehingga lokasi ini di akhir Januari juga benar-benar sudah lokasi yang siap huni," ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.

Halaman :