SHARE

Istimewa

Ide dan eksekusi

Ide yang keren tentu akan lebih mudah menghasilkan kesuksesan dibandingkan dengan ide yang biasa-biasa saja. Menambah pengetahuan dengan membaca-baca buku atau mengikuti berbagai materi terkait dengan entrepreneurship sepertinya juga mendorong hal ini. Disruptive idea, brilliant idea atau lainnya kini menjadi kata-kata yang sering digunakan.

Namun coba kita perhatikan perusahaan-perusahaan teknologi dunia. Apakah ide adalah bagian terpenting yang menjadikan mereka menjadi sebesar ini?

Mari kita lihat bagaimana Facebook menjadi aplikasi media sosial dimana ide-nya adalah untuk menghubungkan orang-orang, padahal ide ini sesungguhnya sudah dilakukan oleh media sosial sebelumnya seperti Friendster, Myspace, dan lainnya.

Begitu pun dengan Instagram sebagai sebuah aplikasi media sosial yang ditujukan untuk mengunggah gambar agar bisa di-like atau dikomentari orang lain.

Aplikasi media sosial ini pun dapat dikatakan bukanlah yang pertama dengan tujuan mengunggah gambar atau dianggap punya ide keren. Sebab untuk membuat aplikasi seperti Instagram ini, banyak sekali orang di dunia ini yang diyakini dapat melakukannya.

Lantas apa yang menjadikan Instagram sukses? Instagram menjadi sangat unggul baik dari sisi user experience (simpel, bagaimana cara mereka menghubungkan penggunanya, bikin pengguna betah berlama-lama mengakses, dll) dan teknologi (sekian juta atau bahkan miliaran foto yang diunggah setiap saat tak membuat aplikasi tersebut bermasalah).
 

Gagasan perusahaan-perusahaan seperti Facebook dan Instagram ini sebetulnya sudah pernah dibuat oleh aplikasi lain sebelumnya. Ide atau gagasan mereka bukan berarti tidak baik, melainkan ide mereka ini bukanlah sesuatu yang sama sekali baru.

Kehebatan mereka justru bukan pada idenya, melainkan bagian terpenting yang membuat mereka menjadi sebesar ini adalah kompeten untuk mengeksekusi.

Apakah itu berarti ide menjadi tidak penting? Tidak juga. Tentu ide yang tidak bagus akan membuat startup kita tidak menarik bagi konsumen. Namun hanya memiliki ide yang bagus saja, tidak akan cukup untuk membesarkan startup kita.

Di tahap awal, memiliki ide yang baik membuat startup kita akan lebih mudah dilirik orang. Namun yang menentukan keberhasilan di dalam jangka panjang adalah eksekusi itu sendiri.

Bahkan, startup dengan ide yang biasa saja namun jika dieksekusi dengan sangat baik, bisa saja lebih berhasil dibandingkan startup dengan ide yang baik namun dieksekusi seadanya.

Kita akan sering temukan kasus di mana orang sangat berfokus kepada ide. Mereka membuat perencanaan bisnis yang tebal dan menganalisis business model canvas dengan sangat detail.

Namun, mereka seringkali kurang bahkan tidak memperhatikan bagaimana output/eksekusi dari ide tersebut. Hal ini terlihat dari startup yang dibuat seadanya dan tak relevan dengan business plan yang dibuat.

Oleh karena itu dalam membangun startup, buatlah business plan, business model canvas, dan lainnya sebaik dan selengkap mungkin untuk mempertajam ide startup.

Namun, jangan lupa pula habiskan waktu lebih banyak untuk menguji ide tersebut kepada konsumen dan buatlah aplikasi yang relevan untuk bisa mengimplementasi ide tersebut.

*) Baratadewa Sakti Perdana, Praktisi Keuangan Keluarga dan Pendamping Bisnis UMKM dari Shafa Consulting

Halaman :
Tags
SHARE