SHARE

Najwa Shihab (Ditjen GTK)

CARAPANDANG.COM – Pendiri Narasi dan penggiat literasi, Najwa Shihab mengenang masa ketika dirinya berada di Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD). Ia beruntung memiliki guru Bahasa Indonesia yang mendukung minatnya dan menyemangatinya.

Hal itu terlihat ketika Najwa membawa majalah Bobo ke sekolah. Kala itu aturan yang tertera bahwa hanya buku pelajaran yang dapat dibawa ke sekolah. Ketahuan membaca diam-diam, Najwa didukung oleh gurunya dengan diminta menceritakan ulang cerita bersambung yang merupakan salah satu rubrik di majalah tersebut.

Tak hanya itu kisahnya, sang guru pun mendorong Najwa untuk ikut lomba puitisasi Al-Qur’an. Berhasil menang di level Jakarta Selatan, sosok yang akrab dipanggil Nana tersebut kalah di tingkat DKI Jakarta. Sekembalinya ke sekolah, sang guru Bahasa Indonesia memuji Najwa sebagai sosok yang berprestasi serta memberikan penghargaan. Rasa bangga dan terharu pun mengharu biru bagi Najwa dengan apresiasi yang dilakukan di depan rekan-rekan sekolahnya.

“Kalau aku telusuri balik sekarang, aku kan hobi banget kata-kata indah, aku pecinta kata-kata indah. Dan rasanya kalau ditelusuri itu berkat guru Bahasa Indonesiaku yang ketika aku SD mendorong aku untuk ikut lomba dan enggak pernah berhenti mengasih motivasi ketika aku gagal,” kata Najwa dalam webinar Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi, Rabu (30/6/2021).

“Berterima kasih kepada guru Bahasa Indonesiaku di SD, ibu Syarifah. Ibu Syarifah yang membuat aku mencintai kata-kata indah. Kalau bukan karena bu Syarifah tidak akan lahir tuh Catatan Najwa dan enggak akan ada Mata Najwa,” sambung Nana.