SHARE

Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu menyulap produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) milik Penerima Manfaat (PM) program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) menjadi kemasan yang menarik dan kekinian.

CARAPANDANG - Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu menyulap produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) milik Penerima Manfaat (PM) program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) menjadi kemasan yang menarik dan kekinian.

Hal ini dilakukan Mensos untuk memperkuat promosi produk UMKM mereka agar lebih menarik dan memperluas jangkauan pasar. “Kita sudah mulai satu bulan lalu untuk membantu produk mereka bisa masuk ke pasar yang lebih luas dan lebih naik kelas,” kata Mensos di Jakarta, Selasa (29/8).
 
Mensos mengatakan untuk dapat merambah pasar lebih luas dan meningkatkan nilai jual produk, diperlukan branding dan packaging yang menarik. “Karena kalau mau masuk kelas menengah atas, tentunya branding dan packaging nya harus bagus. Itu akan membantu meningkatkan nilai dari produk itu,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, terdapat 10 produk UMKM milik PM di Jakarta yang disulap kemasannya melalui kolaborasi dengan organisasi independen desain grafis Tata Rupa Nusantara. “Alhamdulillah, kami dibantu tiga studio dan teman-teman yang membantu mendesain brand dan mengolah packaging,” ucap Risma.

Whats-App-Image-2023-08-31-at-13-33-12aa

Tak berhenti sampai di situ, Mensos juga mengupayakan agar PM dapat memasarkan produk secara digital. “Untuk memudahkan itu, kami bekerja sama dengan Meta agar mereka bisa menyerap ilmu dan memasarkan produknya secara digital,” kata Risma.

Karena mereka telah memiliki branding, lanjutnya, mereka akan masuk ke era pemasaran baru. “Yang dulu, mungkin cara berjualannya dari bus ke bus (antarkota). Saat ini, mereka akan menjual produk dengan model baru,” kata perempuan yang sebelumnya sukses membina ibu-ibu melalui Pahlawan Ekonomi di Surabaya ini.

Sebut saja, penerima program PENA asal Depok, Nurmawati. Perempuan 46 tahun  yang dikenal dengan ‘Nurma Jahit’ lantaran kreativitasnya dalam menjahit dan membuat karya dari sisa kain perca, menjual produk kriya dengan nama Tartik Collection.

Sebelumnya, produk kriyanya hanya dikemas dalam plastic zipper bening, dilengkapi print out nama brand dengan desain sederhana. Kini, dengan sentuhan tangan-tangan ajaib desainer, kemasan produknya dipercantik menggunakan pouch, dengan sleeve branding dan brand tag. Produk kriya Tartik Collection pun tampak lebih mentereng.

Whats-App-Image-2023-08-31-at-13-33-12

Nurma pun tidak menyangka kesiapannya untuk graduasi atau keluar dari kemiskinan dibarengi dengan fasilitasi branding dan packaging untuk produknya dari Kemensos.

“Masya Allah, rejeki luar biasa karena saya nggak nyangka dibantu didesainkan untuk produk kriya saya. Saya pikir, setelah graduasi sudah stop di situ, tapi ternyata Kemensos masih memberikan fasilitas menaikkan branding supaya produk kita bisa naik kelas,” ungkapnya.

Sejak kick off Graduasi PENA dilakukan pada 2 Agustus lalu, 10 dari 1.191 PM yang menyatakan diri siap keluar dari kemiskinan dengan usaha dan produk masing-masing, telah melakukan konsultasi secara berkala dengan desainer produk setiap minggu selama empat kali.

Pada pertemuan keempat yang berlangsung di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Selasa (29/8), ditetapkan hasil akhir branding dan desain kemasan produk, yang selanjutnya akan dipakai untuk berjualan. Dari 10 produk UMKM tersebut, 9 diantaranya merupakan produk UMKM makanan dan 1 produk UMKM kriya.

Pada kesempatan itu, Mensos juga menyerahkan 1.000 kemasan kepada 10 produk UMKM PENA yang telah dibantu proses perancangan logo dan kemasan produknya untuk meningkatkan nilai jual produk dan penghasilannya.



Tags
SHARE