SHARE

istimewa

CARAPANDANG - Anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Supomo, mengatakan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 itu kerap berkomunikasi intens dengan akademisi guna membahas tata kelola negara.

Ia menjelaskan, hubungan kedua tokoh itu sangat konstruktif dengan para pakar atau ahli dari kampus, sehingga sering mendapatkan saran yang bisa menjadi bahan untuk merumuskan program-program perubahan yang sering digaungkan.

"AMIN memanfaatkan pola kolaborasi pentahelix yaitu hubungan dengan pemerintah, swasta praktisi, dunia pendidikan, media massa, dan masyarakat. Jadi kami membangun konsep dari bawah atau bottom up, sehingga masukan-masukan dalam visi dan misi merupakan aspirasi dari itu semua," kata Supomo kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, AMIN juga kerap mendapatkan kritik yang membangun, sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk diperbaiki dalam meramu gagasan perubahan.

Selain akademisi atau pakar dari kampus, AMIN juga sering menerima saran dan kritik dari para pegiat demokrasi, HAM, dan aktivis lingkungan, sehingga pemahaman dalam tata kelola negara menjadi komprehensif dan mendapatkan informasi terkini dari pelaku-pelaku di lapangan.

Purnawirawan jenderal bintang dua TNI Angkatan Udara (AU) itu menambahkan, paslon AMIN tidak menutup diri menerima masukan dan kritik dari kaum intelektual, karena kedua calon pemimpin itu menginginkan perubahan Indonesia menuju arah yang lebih baik dimulai dari dasar, serta melibatkan semua pihak.

"Masukan-masukan itu kemudian diteruskan kepada tim substansi untuk dibahas dan dijadikan bahan kampanye untuk digaungkan kepada masyarakat," kata dia. dilansir antaranews.com

Tags
SHARE