SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Empat santri disabilitas (berkebutuhan khusus) ikut dalam seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2022 ini.

"Para santri disabilitas tersebut kita fasilitasi dengan semestinya dan kita penuhi hak-haknya untuk mengikuti seleksi PBSB agar mereka dapat memperoleh akses pendidikan yang diinginkan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

Empat santri tersebut berasal dari Pesantren Raudlatul Makfufin, Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Mereka pada Kamis (12/5) ini mengikuti Computer Assisted Test (CAT) PBSB Kemenag untuk jenjang Strata Satu (S1).

Keikutsertaan santri berkebutuhan khusus dalam CAT PBSB, kata Muhammad Ali Ramdhani, merupakan bentuk implementasi UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan PP Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak Untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas.

Sementara Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghofur berharap keikutsertaan santri berkebutuhan khusus pada seleksi PBSB bisa lebih meningkat di tahun mendatang serta sekaligus menjadi motivasi bagi santri-santri lainnya.

"Pesantren Raudlatul Makfufin yang diasuh Kiai Rokhman masuk dalam program Pengembangan Pesantren Inklusif binaan Kemenag. Pesantren ini memiliki santri berkebutuhan khusus tuna netra yang dalam keseharian-nya diajarkan pendidikan agama dan umum," katanya.

Hasil tes CAT akan diumumkan pada 19 Mei 2022. Peserta yang dinyatakan lolos, berhak ikut tes wawancara yang juga akan dilakukan secara daring.

Tahun ini, tercatat ada 13.011 santri yang mendaftar seleksi PBSB. Mereka berasal dari 1.730 pesantren.

Namun yang melengkapi data persyaratan pendaftaran berjumlah 6.391. Setelah dilakukan verifikasi, ada 6.169 santri yang berhak ikut CAT, demikian Waryono Abdul Ghofur . 

Tags
SHARE