SHARE

Rupiah

CARAPANDANG.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup menguat seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa bank sentral AS akan tetap dengan kebijakan moneter longgar atau dovish pasca rilis data inflasi AS.

Rupiah ditutup menguat 59 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp14.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.248 per dolar AS.

"Investor tampak mulai menerima pandangan bahwa lonjakan inflasi di AS merupakan refleksi atas penyesuaian jangka pendek dari pembukaan kembali perekonomian AS," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Meskipun sebagian besar investor yakin akan kemampuan The Fed dalam mengelola pemulihan ekonomi, namun masih ada investor yang mempertanyakan bagaimana bank sentral AS itu mendefinisikan transitory atau sementara.

Fokus perhatian investor sekarang tertuju pada pertemuan kebijakan The Fed atau FOMC minggu depan. Spekulasi semakin kuat bahwa kenaikan inflasi pada April dan Mei belum cukup untuk memaksa The Fed merubah sikap lunaknya atau dovish stance. Akibatnya, imbal hasil surat utang pemerintah AS turun di bawah 1,5 persen dan nilai tukar dolar AS mengalami pelemahan. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,435 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,459 persen.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.228 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.185 per dolar AS hingga Rp14.237 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.206 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.240 per dolar AS.

Tags
SHARE