SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Pelatih tim bola basket putri Papua Jamin Mattotoran mengatakan bahwa timnya sudah bermain dengan maksimal. Namun, karena kurangnya jam terbang maka skuadnya tersingkir dari PON XX Papua. 

"Sebenarnya, anak-anak sudah bermain maksimal. Namun kami kalah jam terbang," ujarnya di Mimika Sport Complex, Mimika, Senin (4/10).

Jamin menegaskan, meski kalah pengalaman bukan berarti Papua kalah dari segi performa. Para pemainnya, kata dia, merupakan sosok-sosok muda berbakat yang membutuhkan waktu untuk mengembangkan kemampuan.

Bahkan ada beberapa dari antara mereka yang diproyeksikan untuk mengikuti PON tahun 2024. "Saya percaya pemain Papua, baik putra maupun putri, mempunyai potensi. Sekarang hanya tinggal memberikan mereka kesempatan untuk mencari pengalaman dan jam terbang,"ujarnya.

Pemain Papua Aprilia Atav juga setuju dengan masukan pelatih agar mereka tak berhenti menimba ilmu serta pengalaman. Hal itu, menurutnya mesti dilakukan agar atlet-atlet Papua dapat membawa prestasi terbaik bagi masyarakat Papua dan, tentunya, Indonesia.

"Kami harus terus berlatih dan membuat yang terbaik," kata dia.

Sekadar informasi, tim putri Papua tak bisa melaju ke babak selanjutnya lantaran selalu kalah pada laga Pool Y. Papua takluk dari Sulawesi Selatan dan, terkini, Senin (4/10), tunduk dari DKI Jakarta dengan skor telak 30-85.

Pada cabang olahraga bola basket, Papua tampil di bola basket 5x5 dan 3x3. Jika tim bola basket 5x5 putri sudah dipastikan tersingkir, tim putra Papua selalu kalah pada dua laga Pool B dan masih menyisakan dua laga lagi.

Di bola basket 3x3, yang berlangsung mulai 12 Oktober 2021, Papua berlaga di nomor putra dan putri.

Tim putra Papua berada di Grup A bersama Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah. Adapun putri berlokasi di Grup B dengan DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Kalimantan Barat.

Tags
SHARE