SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM –  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjajaki peluang mencari titik temu guna menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan mengawali kemungkinan konsolidasi untuk pemilihan umum 2024.

"Banyak titik temu antara PKB dan PKS, karena ini lahir sama-sama dari rahim umat. Itu yang harus dipahami dan para pengurusnya pun banyak yang dari pesantren, sama di PKB dan PKS tidak jauh berbeda," kata Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi saat menerangkan hasil pertemuan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan antara dua pemimpin itu, Aboe menyebut PKS dan PKB juga memiliki kesamaan misi untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin (memberi rahmat untuk semua). Dua pihak sepakat bahwa perdamaian dan suasana harmonis antarumat beragama harus selalu dipelihara.

"Diharapkan, visi keumatan ini akan mampu jadi dasar membangun peradaban secara bersama-sama," kata Aboe menambahkan.

Sementara itu, terkait isu konsolidasi untuk pemilihan umum 2024, Aboe menjawab dua pihak belum membahas detail sampai pada tahapan itu. Namun, pimpinan PKS dan PKB telah berdiskusi mengenai kesamaan-kesamaan cara pandang yang dapat menjadi titik temu antara dua partai politik tersebut.

"(Pertemuan) ini prolog, mukadimah. Kalau ada titik tertentu, titik-titik kesamaan sangat mungkin kami bertemu. (Bagi) PKS no problem (tidak ada masalah). Yang penting, PKS bisa membangun bangsa dengan baik," kata Aboe menjawab pertanyaan wartawan terkait peluang keduanya membangun konsolidasi untuk pemilu 2024 antara PKS dan PKB.

Dalam sesi jumpa pers yang sama, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid mengatakan dua partai memiliki arah politik yang sama, yaitu politik rahmatan lil alamin atau politik yang membawa manfaat bagi seluruh kelompok masyarakat.

"Itulah yang sedang kami bangun agar Indonesia pada 2024 nantinya benar-benar mampu menjadi bangsa yang benar-benar maju dan sejahtera," kata Hasanuddin.

Di samping mencari kesamaan antardua pihak, PKS dan PKB juga membahas berbagai masalah kebangsaan seperti penanggulangan dampak pandemi COVID-19, penguatan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia, serta peluang kerja sama legislasi di Dewan Perwakilan Rakyat RI, khususnya untuk pembahasan rancangan Undang-Undang Larangan Minuman Beralkohol dan RUU Pelindungan Ulama dan Tokoh Agama.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, didampingi oleh jajaran pengurus pusat masing-masing, bertemu di Markas PKB, Rabu. Pertemuan itu merupakan rangkaian kegiatan kunjungan PKS ke kantor pusat PKB.

Rombongan PKS tiba di lokasi pukul 17.00 WIB dan meninggalkan Kantor DPP PKB sekitar pukul 19.30 WIB.

Dalam pertemuan itu, beberapa pengurus PKS yang hadir, antara lain Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Kurniasih Mufidayati.

Sementara itu, jajaran pengurus pusat PKB yang hadir dalam pertemuan, di antaranya Wakil Ketua Umum Ideologi dan Kaderisasi M Hanif Dhakiri; Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurija; Ketua Bidang Olahraga, Kesenian, dan Milenial Faisol Riza; Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Fathan Subchi; dan Wakil Sekretaris Jenderal Anggia Ermarini.

Dalam beberapa minggu terakhir, PKS telah mengunjungi kantor pusat beberapa partai, antara lain Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan kemungkinan pada pekan ini PKS akan lanjut menyambangi markas Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).