SHARE

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kanan) dan Menteri LHK Siti Nurbaya (ketiga kiri) dalam peluncuran Peta Mangrove Nasional di Jakarta (istimewa)

CARAPANDANG.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengharapkan dengan peluncuran Peta Mangrove Nasional 2021 maka proses rehabilitasi dan konservasi mangrove akan semakin dipercepat untuk mencapai target pemerintah.

"Setelah launching ini, semua rehabilitasi, konservasi, pemeliharaan serta pengawasan harus dipercepat agar target rehabilitasi 600 ribu sampai 620 ribu hingga tahun 2024 yang sering disampaikan Presiden di event internasional dapat terwujud," katanya dalam peluncuran Peta Mangrove Nasional 2021 di Taman Wisata Alam Angke Kapuk di Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Ia mengatakan hal itu perlu dilakukan demi mencapai pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.

Indonesia, kata dia, terus melakukan langkah nyata terkait rehabilitasi mangrove, sebagai salah satu kebijakan terkait perubahan iklim untuk memastikan masa depan generasi penerus.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang sebagai wali data mangrove telah berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk menyusun Peta Mangrove Nasional 2021 itu.

Menteri LHK Siti Nurbaya dalam kesempatan tersebut mengatakan rehabilitasi mangrove adalah salah satu program nasional yang sangat penting, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Ia menyebut bahwa pemerintah akan terus melakukan akselerasi untuk mencapai target rehabilitasi mangrove sampai dengan 2024 berdasarkan pengalaman sebelumnya mentransformasi tambak yang ditinggalkan kembali menjadi ekosistem mangrove.

"Sekarang isu globalnya, kebutuhan globalnya, makin jelas dan mangrove ini tidak banyak di negara-negara lain dan kita termasuk yang terbanyak, cukup luas," kata Siti Nurbaya.

Menurut data Peta Mangrove Nasional 2021, luasan mangrove di Indonesia saat ini adalah 3.364.080 hektare dengan berbagai varian tutupan mulai yang dalam kondisi baik sampai rusak.

Angka itu memperlihatkan penambahan signifikan dibandingkan 2013-2019 ketika terdapat luasan 3.311.207 hektare, atau terjadi kenaikan mangrove seluas 52.873 hektare.