SHARE

Dokumen: Siswa SMK Negeri 3 Manokwari menjalani ujian nasional secara hikmat (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Papua melakukan penandatanganan kerja sama dengan 22 perusahaan sebagai upaya pengembangan kemitraan strategis SMK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Saufi di Sorong, Sabtu, berharap dengan kerja sama tersebut lebih terjalin kemitraan kuat antara DUDI dengan SMK untuk mewujudkan link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia industri dan usaha.

Dengan demikian semua pihak terkait dalam dunia pendidikan dapat berperan untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan vokasi yang menghasilkan SDM yang kompeten, terampil dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Sebagai bentuk kerja sama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menetapkan 8+i paket kemitraan yang strategis guna mewujudkan kemitraan antara DUDI dengan satuan pendidikan.

Paket kemitraan tersebut yakni kurikulum yang disusun bersama industri, pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja, peran guru atau instruktur dari dunia kerja yang mengajar di SMK, dan pelaksanaan praktik kerja lapangan terstruktur.

Selanjutnya, pelaksanaan sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja bagi lulusan dan guru. Pemuktahiran teknologi dan pelatihan bagi guru secara rutin oleh dunia kerja, pengembangan teaching factory untuk SMK, dan adanya komitmen serapan dari dunia kerja bagi lulusan pendidikan vokasi.

Saufi mengatakan penandatanganan kerja sama antara DUDI dengan SMK tidak hanya sebatas penandatanganan, tetapi akan dilanjutkan dengan penyusunan rencana kerja jangka pendek dan menengah antara SMK dengan DUDI.

“Komitmen ini patut kita apresiasi dan terima kasih kepada DUDI yang telah menunjukkan komitmen dalam pengembangan SMK di Papua dan Papua Barat,” ujar Saufi.

Ia berpesan kepala SMK di Papua dan Papua Barat yang yang bekerja sama dengan DUDI agar lebih proaktif berkomunikasi dengan DUDI.

"Silakan dimanfaatkan kerja sama ini dan akan banyak hal yang dapat dioptimalkan dan dikolaborasikan dengan seluruh pemangku kepentingan di Papua maupun Papua Barat," katanya.

Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN, Anton J. Supit yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan globalisasi saat ini tidak ada ekonomi yang akan sukses tanpa tenaga kerja yang terampil apalagi dengan teknologi-teknologi yang berubah dengan cepat.

“Kepada teman-teman di Papua jadi saya kira kalau memang diperlukan tim khusus kami dari Indonesia tentu siap akan membantu dan tentunya mendampingi,” ujarnya.

Sementara 22 perusahaan yang melakukan kerja sama dengan SMK adalah PT Intan Marine Product Development, PT Alam Papua, PT Medco Papua, PT. Astra, PT Freeport Indonesia, Petrosea Tbk, BTM Al-Hijrah Sorong, CV Asli Papua Konsulindo, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dari Sorong.

Selanjutnya, PT Cobota, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Panca Duta Karya (PDK) Sorong, Hotel Swiss-bel Sorong, PT Bank Papua Sorong, PT BNI 46 Tbk. Cabang Sorong, PT Telkom Indonesia, Bank Mandiri Cabang Kota Sorong, PT Trakindo Sorong, Rumah BUMN BNI, Lembaga Kemitraan Pembangunan Nasional (LPKN) Papua Barat, PT Salawati Motorindo Sorong, dan PT Pelayaran Belibis Papua Mandiri.