SHARE

Presiden Vladimir Putin (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Partai Rusia Bersatu yang berkuasa, yang mendukung Presiden Vladimir Putin, mempertahankan kursi mayoritasnya di parlemen setelah pemilihan tiga hari dan tindakan penumpasan terhadap para pengkritiknya.

Namun, partai itu kehilangan sekitar seperlima dari dukungannya, menurut hasil sementara pada Senin (20/9/2021).

Dengan 33 persen suara yang dihitung, Komisi Pemilihan Pusat mengatakan Rusia Bersatu telah memenangkan lebih dari 45 persen suara. Saingan terdekatnya, Partai Komunis, meraih sekitar 22 persen suara.

Meskipun hasil itu merupakan kemenangan yang mengesankan, angka itu akan menjadi kinerja yang lebih lemah untuk Rusia Bersatu daripada terakhir kali pemilihan parlemen yang diadakan pada 2016, ketika partai tersebut memenangkan lebih dari 54 persen suara.

Ketakpuasan selama bertahun-tahun terhadap standar hidup yang merosot, juga tuduhan korupsi yang dilancarkan kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, membuat dukungan semakin menurun.

Selain itu, gerakan taktis yang dilancarkan sekutu-sekutu Navalny terkait pemungutan suara tampaknya menimbulkan dampak negatif lebih lanjut. 

Para kritikus Kremlin mengatakan pemungutan suara itu dalam segala aspeknya menipu dan bahwa Rusia Bersatu akan bernasib jauh lebih buruk dalam penyelenggaraan pemilu yang adil.

Sebelum pemilihan berlangsung, kata mereka, ada tindakan keras berupa larangan terhadap gerakan Navalny. Sekutu-sekutu Navalny dilarang ikut bersaing dalam pemilu.

Halaman :