SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Keputusan pemerintah membatalkan pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke tanah suci ditanggapi serius oleh DPP KNPI.  Keputusan Kementrian Agama yang membatalkan pemberangkatan jemaah haji karena alasan pandemi Covid-19 dan demi keselamatan jemaah haji dinilai todak populis.

Seperti disampaikan Sekjen DPP KNPI Samtidar Tomagola kebijakan Kemenag tidak populis, mengingat ada negara lain yang tetap diizinkan masuk dan beribadah haji tahun ini.

“Malaysia dan beberapa negara lain di Asia Tenggara diizinkan untuk bisa melakukan ibadah haji dan bahkan kuotanya ditambah. Kenapa bisa Indonesia ini tidak diterima atau dibatalkan pemberangkatannya. ini ada apa??, ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/6).

KNPI meminta kepada Pemerintah untuk melakukan Loby diplomatik dengan pendekatan persuasif sebagai negara berpenduduk umat Islam terbesar di dunia untuk bisa tetap melaksanakan Ibadah haji tahun ini.

“Pemerintah lewat Menteri Agama mesti serius menyampaikan keinginan untuk diperbolehkan jemaah haji kita berangkat ke tanah suci. Kasihan mereka telah menanti 10 sampai 15 tahun untuk haji, namun terhalangi karena tidak becus negara mengurusi baik dari vaksinnya sampai pada hubungan diplomatik yang kurang cerdas. Akibatnya Indonesia tidak bisa memberangkatkan jemaahnya,  sementara negara seperti Jepang dan Amerika bisa berangkatkan jemaahnya untuk haji,”  ujarnya.

Putra asli Seram, Maluku ini  bahkan mengancam jika jemaah Indonesia sampai tidak diberangkatkan apalagi hanya karena alasan vaksin yang tidak memenuhi standar WHO yang ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi, maka DPP KNPI akan melaporkan berbagai pihak yang tidak mampu membaca situasi dan mengorbankan banyak pihak.

“Kami akan melaporkan jika ini benar-benar terjadi jemaah haji kita tidak diberangkatkan. Kami akan meminta pertanggungjawaban Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan serta Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19  dan pihak-pihak terkait.  Bahkan kami bisa laporkan ke pihak berwajib karena teledor dalam penanganan Covid-19 dan vaksin untuk calon jemaah haji Indonesia,” demikian  Samtidar

Tags
SHARE